PNS bagi kebanyakan orang adalah profesi
yang menjanjikan. Kerjanya tidak berat, dan setelah usia senja dapat
pensiun pula. Tapi yang terjadi pada kenalan saya, dia justru melepas
semuanya karena takut dengan pertanggung jawaban dosa.
Sebagai gambaran, penghasilan dia dari
pekerjaannya sebagai PNS bisa dipakai beli motor baru setiap 2 bulan.
Wow, bisa beli motor baru lho tiap 2 bulan, dan hebatnya itu bukan dari
gajinya, tapi dari uang suap harian yang dia terima.
Saya tidak usah sebutkan deh apa tugas
dia selama jadi PNS, tapi yg jelas dia selalu menerima “suap abu-abu”
setiap harinya. Apa itu suap abu-abu? Itu adalah suap yang seakan-akan
seperti tanda terimakasih agar menutup mata pada aturan yang ada, tapi
sebenarnya juga suap. Ujung-ujungnya uang haram juga…..
Awalnya dia
sangat menikmati penghasilan tersebut. Perekonomian keluarganya
meningkat pesat. Segala kebutuhan keluarga terpenuhi dengan baik. Dia
tidak perduli uang yang dimakan anak dan istrinya halal atau haram. Yang
penting; HAPPY…..
Setelah sekian lama setan menutup
hatinya dengan gelimang haramnya harta, akhirnya suatu hari dia
mendapatkan hidayah dariNya. Tanpa sengaja dia mendengar ceramah yang
berisi resiko memakan uang haram bagi masa depan kita setelah mati
nanti.
Dalam ceramah itu dijelaskan apa yang
akan terjadi jika kita menghidupi anak istri dengan uang haram.
Bagaimana pertanggung-jawaban kita saat uang haram itu masuk perut kita,
dan anak istri kita.
Yang lebih mengejutkan bagi dia adalah
sebuah pernyataan bahwa; apapun yg berasal dari uang haram, akan haram
pula. Artinya sedekah dengan uang haram pasti tertolak, berbuat baik
dengan uang haram juga tertolak, beribadah dengan uang haram juga tertolak pahalanya. Ibaratnya; seperti berwudlu dengan AIR KENCING. Nah lo…..
Sejak saat itulah dia hidup dalam
dilema. Sampai akhirnya dia pun membujuk istrinya agar dia bisa keluar
dari pekerjaannya sekarang. Sang istri marah besar dengan keinginannya
keluar dari pekerjaan. Apalagi untuk mencapai posisi pekerjaan dia saat
itu, harus mengeluarkan duit yang tidak sedikit untuk… Nyuap.
Inilah sebenarnya inti permasalahannya, yaitu SUAP.
Dulu untuk mendapatkan pekerjaannya dia harus pake suap, pakai cara
HARAM! sebuah cara yang sudah jelas-jelas berdosa, dan curang. Artinya,
apapun yang dihasilkan dari pekerjaan itu adalah; HARAM.
Walau istrinya menolak mentah-mentah,
akhirnya dia membulatkan tekad untuk keluar. Selama 3 bulan istrinya
masih marah dengannya, sampai lambat laun istrinya pun sadar akan
langkah suaminya. Semua langkahnya adalah demi kebaikan semua
keluarganya di akherat nanti.
Kenapa istrinya masih marah selama 3
bulan? Ini karena selama 3 bulan setelah keluar sebagai PNS, dia
lontang-lantung tak punya pekerjaan tetap. Penghasilan yang diterima
juga tidak menentu. Dan karena penghasilan yang tak menentu itulah
justru yang membuka mata hati istrinya.
Yang dirasakan istrinya adalah; walau
penghasilan kecil, tapi kebahagiaan keluarga dan ketenangan keluarga
begitu terasa. Apa yang diterima selalu cukup. Beda dengan dulu, walau
penghasilan besar, tapi ada saja ganjalan yang membuat uangnya terkuras.
Tahukah Anda? Ini yang namanya REJEKI BAROKAH. Rejeki barokah itu pasti cukup dipakai apa saja, dan bisa membawa kebahagiaan dunia akherat bagi kita.
Akhirnya setelah 3 bulan berlalu,
kenalan saya ini menemukan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih
bagus. Kenapa dia bisa bertemu dengan saya, juga karena profesi yang
didapatkan tersebut. Kini dia menjalani profesinya dengan tenang dan
nyaman, karena uang yang didapat adalah uang HALAL. Bukan lagi uang
HARAM yang akan membuatnya terlempar ke neraka kelak.
Semoga kisah ini bermanfaat. Yuk
perhatikan HALAL HARAM penghasilan yang kita dapatkan. Demi keselamatan
kita setelah MATI nanti….. (petamalang.com)
Jadi, semua tergantung siapa yang menjalankan, Nyai cuma mengingatkan aja, akhirat kita jalani masing kok,